Hikayat si Tutus, sang Lintang Kemukus

Prolog

1988

Surabaya tempo dulu. | Twitter/Surabaya Tempo Dulu

Di suatu sudut perdukuhan, sekelompok murid sekolah dasar tampak sedang bermain riang sambil menunggu masuk kelas. Layaknya sekolah pada umumnya, bagian halamannya dijejali tawa riang, suka cita khas anak-anak sebelum lonceng berdentang. Di sana, terlihat bocah laki-laki kelas 2 SD yang paling tangkas. Wajahnya yang oval, dibingkai rambut lurus tipis dibelah pinggir. Tubuhnya yang ceking dibalut kulit berwarna sawo matang. Sebagaimana bocah delapan tahunan, dia lincah berlarian.

Lanjutkan membaca “Hikayat si Tutus, sang Lintang Kemukus”

Menelusuri Jejak Kejayaan Bioskop Gresik pada Masa Lampau

Prologue

Sejarah panjang sepak terjang gedung bioskop di Kabupaten Gresik pada zaman keemasannya, membuat daerah ini pernah menjadi salah satu pemain industri layar lebar di Provinsi Jawa Timur yang diperhitungkan. Namun, gemerlap sinema itu pudar seiring zaman.

Kini, hanya sedikit riwayat yang tersisa untuk dikisahkan. Kepingan-kepingan memori gemilang itu hanya bisa dirangkai jejaknya melalui babadan tutur poro sepuh plus literatur modern di dunia maya pun sangat terbatas informasinya.

Generasi zaman sekarang dijamin buta tuli soal riwayat tumbuh & tumbangnya industri layar lebar (baca: bioskop) di Kabupaten Gresik. Meskipun berniat mencari tahu, rasanya sulit sekali menemukan rekam jejak perfilman di bumi Satya Bina Kertaraharja ini pada masa lampau, meski menggunakan mesin peramban termutakhir sekalipun.

Lanjutkan membaca “Menelusuri Jejak Kejayaan Bioskop Gresik pada Masa Lampau”

Nike Ardilla: In Dead She Soared

“Cintaku padamu takkan berubah walau ditelan waktu
biarlah kan kusimpan dalam hati
cinta yang tulus ini.”

Begitulah potongan refrain dari tembang bertajuk Cintaku Padamu yang dipopulerkan oleh Nike Ardilla semasa hidupnya. Adalah pada tahun 1992, saat lagu itu pertama kali dirilis. Namun malang, tiga tahun setelahnya, persisnya pada tanggal 19 Maret 1995, Nike meninggal dunia setelah mobil Honda Civic yang doi kendarai menabrak bak sampah di Jalan Raden E Martadinata, Bandung, Jawa Barat, tepat kala fajar menyingsing.

Dalam akta kelahirannya, anak bungsu dari pasangan Raden Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat itu lahir pada tahun 27 Desember 1975. Artinya, ketika peristiwa nahas itu terjadi, Sang Diva dari Paris van Java itu masih berusia 19 tahun!

Terlepas dari segala teori konspirasi yang menyelimuti tragedi kematiannya, Nike Ardilla harus diakui sebagai sosok wakil budaya pop yang paling berpengaruh di Indonesia. Betapa tidak, di usianya yang masih ranum tahes komes kinyis-kinyis, almarhumah sukses memonopoli bidang seni tarik suara dan seni peran di kolong jagad nusantara.

Lanjutkan membaca “Nike Ardilla: In Dead She Soared”